Peralatan Gardu Induk (2)

Typical Busbar

Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.

Berdasarkan jenis isolasi busbar gardu induk dibagi menjadi:

  • Gardu Induk SF6 Gardu induk ini sangat hemat tempat sebab menggunakan gas SF6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan dan ditempatkan didalam suatu selubung besi. Sering disebut Gardu Induk SF6 atau disingkat GIS.
  • Gardu Induk Konvensional Gardu Induk yang menggunakan udara menjadi isolasi antara bagian yang bertegangan dan dengan demikian memerlukan tempat yang cukup luas.

Berdasarkan busbar gardu induk dibagi menjadi :

  • Gardu Induk dengan Sistem Ring Busbar  Adalah gardu induk yang busbar berbentuk ring yaitu semua rel (busbar) yang ada tersambung satu sama lain dan membentuk seperti cincin (ring).
  • Gardu Induk dengan Single Busbar  Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk diujung atau akhir dari suatu transmisi.
  • Gardu Induk dengan Double Busbar  Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Sistem ini sangat umum, hampir semua gardu induk menggunakan sistem ini karena sangat efektif untuk mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan sistem.
  • Gardu Induk dengan Satu Setengah (One half) Busbar Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu induk Pembangkitan dan gardu induk yang sangat besar menggunakan sistem ini karena sangat efektif dalam segi operasional dan dapat mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan sistem. Sistem ini menggunakan 3 buah PMT didalam satu diagonal yang terpasang secara seri.

Peralatan Gardu Induk (1)

Fungsi dan Pengertian Single Line Diagram Gardu Induk

Single line diagram gardu induk adalah bagan kutub tunggal yang menjelaskan sistem kelistrikan pada gardu induk secara sederhana sehingga memudahkan mengetahui kondisi dan fungsi dari setiap bagian peralatan instalasi yang terpasang, untuk operasi maupun pemeliharaan.

Bagan kutub tunggal di gambarkan dengan simbol-simbol yang mewakilkan bentuk dan fungsi setiap peralat yang tersedia seperti dijelaskan sbb:

gb3

Bunga Kebangsaan Negara di Dunia

Agak melenceng dari topik sikit bah, bunga-bunga yang menarik perhatian beberapa negara di dunia termasuk indonesia. apa alasannya saya sendiri kurang jelas tahu,, hehehehe.

ini dia bunga-bunganya.

Argentina           Anggrek Cattleya
Australia              Bunga Jengger
Austria                Edelweis
Belanda              Tulip Oranye
Belgia                 Bunga Opium
Bermuda            Rumput Mata Biru
Bolivia               Bunga Inca Ajaib
Bulgaria             Anggrek Cattleya
Cile                   Bunga Chili
China                Poeny
Cekoslowakia    Ros
Costarika          Flor de San Sebastian
Denmark          Inggris Suci
Ekuador           Anggrek Putih
Etiopia             Calla
Filliphina          Melati Sampatiga
Finlandia          Lily
Hongaria          Tulip
India                Teratai Biru
Indonesia         Melati
Inggris             Ros Tudor Merah
Iran                 Ros Merah
Irak                 Ros
Irlandia            Daun Trio
Itali                 Ros dan Violet
Jepang             Aprikot
Jerman            Cornflower
Kanada            Maple
Korea              Ros Sharon
Kolombia         Anggrek May
Kuba               Lily Jahe
Laos                Bunga Beras
Liberia             Bunga Merica
Libia                Bunga Delima
Luksembourg   Ros
Malagasi          Pohon Jalan
Malaysia         Bunga Lonceng
Mesir              Lily Air
Meksiko          Anggrek
Monako          Anyelir
Nepal             Teratai Biru
Nikaragua       Lily Jahe
Norwegia        Bunga Semak Ungu
Panama          Anggrek Dara
Paraguay        Bunga Melati
Peru               Bunga Inca Ajaib
Portugal          Bunga Lavionda
Prancis           Fleur de Iir Emas
Romawi          Ros Anjing
San Marino     Bunga hati
Selandia Baru  Bunga Duri Ungu
Skotlandia       Pakis Perak
Spanyol          Bunga Delima
Srilanka          Anggrek Wesak
Swedia           Bunga Kembar
Swiss              Edelweis
Turki              Ros dan Tulip
Uruguay         Bunga Caibo
Vatikan           Lily Paskah
Venezuela       Anggrek
Yaman           Kopi Arabika
Yugoslavia      Lily
Yunani           Pinggul Beruang

Koleksi Jurnal (Sistem Pembumian)

Jurnal yang saya gunakan waktu mengerjakan Tugas Akhir, gampang susah mendapatkan jurnalny karena hampir semua jurnalnya dari luar indonesia, sementara jurnal yang mendukung tugas akhir saya agak jarang.(hehehehehe..!!)

Modeling of Lightning Transient Overvoltage by Using Different Models of Grounding Systems

An Improved Transmission-Line Model of grounding system

Principals of Electrical Grounding

Optimum Mix of Ground Electrodes and Conductive Backfills to Achieve a Low Ground Resistance

Simplified two layer model substation ground grid design methodology

Transient analysis of the behaviour of grounding systems consisted by driven rods

Effect of high resistive barrier on earthing system (Osman, M (2003))

Answering Substation Automation Questions Through Fault Tree Analysis

 

semoga bermanfaat..

ANALISIS TRANSIEN BEBERAPA BATANG ELEKTRODA PEMBUMIAN PADA DUA LAPISAN TANAH

Abstrak

Dalam tugas akhir ini disajikan suatu metode prosedural dalam memperoleh hasil paling bagus dalam rancangan sistem pembumian yang dapat mengefektifkan peluahan arus gangguan tanah dan arus petir dalam tanah. Sistem pembumian yang disajikan adalah beberapa batang elektroda pembumian yang ditancapkan pada dua lapisan tanah disusun secara paralel. Karena sifat merusak arus petir yang sangat tinggi maka perilaku sistem pembumian ketika terjadi petir menjadi penentu tingkat perlindungan yang diberikan oleh sistem pembumian tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan analisis prosedur dalam memprediksi perilaku transien dari beberapa batang elektroda pembumian yang ditancapkan pada dua lapisan tanah. Dalam analisis ini digunakan beberapa parameter yaitu kedalaman penancapan elektroda (h), panjang elektroda (l), jumlah elektroda batang (m), ketebalan tanah lapisan pertama (H) dan tahanan jenis tanah (ρ) tiap lapisan. Dari hasil analisis diperoleh bahwa besar kecil tegangan dan impedansi transien elektroda pembumian tidak terlepas dari pengaruh kedalaman penancapan elektroda, panjang elektroda, jumlah elektroda paralel, ketebalan tanah lapisan pertama dan tahanan jenis tanah.

Selengkapnya di mitrosugendo@yahoo.co.id